efect bunga berjatuhan

Rabu, 15 Maret 2017

Fkip Mengajar



AGEN FKIP MENGAJAR 2016
Pada awal tahun 2016 ketika saya kuliah di di Aula FKIP 2, saya melihat sebuah brosur yang terpajang di papan pengumuman, yaitu Dibuka Pendaftaran Agen Fkip Mengajar. Fkip mengajar adalah salah satu program kerja dari BEM Fkip Unlam di bidang pendidikan. Disana tertulis bahwa kegiatan dari fkip mengajar adalah mengajar di sekolah bawang. Dimana sekolah bawang ini adalah sekolah fillial yang kebanyakan dari muridnya adalah anak-anak yang kurang mampu dan sekolah sambil bekerja.
Saat itu saya masih duduk di semester 4. Dari SMP hingga SMA saya selalu aktif di kegiatan sekolah. Saat SMP pun saya pernah menjabat sebagai ketua osis selama 2 periode. Ketika SMA saya lebih banyak mengembangkan diri saya di komunitas daripada organisasi sehingga saya memutuskan tidak mengikuti osis saat masih SMA.
Ketika memasuki tahun ke 2 kuliah, saya mulai gerah karena bosan dengan status “mahasiswa kupu-kupu” alias mahasiswa kuliah pulang kuliah pulang. Ketika membaca brosur tersebut saya pun langsung mendaftar. Saya mulai mengisi formulir dan mengikuti tes wawancara. Ketika diwawancara saya agak sedikit gugup, karena belum memiliki publik speaking yang bagus. Saya hanya menjelaskan betapa saya sangat tertarik dengan dunia pendidikan dan sosial. Salah satu motivasi saya dalam memilih kuliah keguruan pun salah satunya adalah profesi yang mengarahkan kita pada amal jariyah dan melatih kita untuk menjadi pribadi yang bermanfaat.
Tibalah pengumuman, finally....... Alhamdulillah saya diterima menjadi agen fkip mengajar dari ratusan mahasiswa yang mendaftar. Saya sangat bahagia. Saya sangat bersemangat karena akhirnya saya memiliki kesibukan diluar kuliah, karena prinsip saya adalah “lebih baik sibuk daripada nganggur”. Prinsip itu selalu saya pegang, tentunya makna sibuk disini adalah sibuk yang bermanfaat bukan hanya menghabiskan waktu.
Sebelum terjun mengajar, kami dibekali beberapa materi pengembangan diri tentang cara mengajar, publik speaking, motivasi dll
Ketika itu mahasiswa yang diterima sekitar 50an, kami dibagi menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan 1 hari di hari sabtu untuk mengajar dan menghandle kelas. Untuk minggu berikutnya bisa saja datang untuk menjadi volunteer.

Ketika hari pertama, saya ikut ke sekolah bawang sebagai volunteer. Baru masuk ke dalam kelas, mata saya sudah mulai menjatuhkan tetesan air mata. Baru kali ini saya terjun langsung ke sekolah yang memang kurang dalam segi fasilitas. Sekolah bawang ternyata memiliki nama asli SDN Filial mawar 2. Sekolahnya terletak didalam pasar lima Banjarmasin. Bukan seperti sekolah pada umunya. Sekolah ini hanya seperti sebuah kelas dan memiliki satu sekat pemisah antara siswa SD dan SMP. Anak-anak yang bersekolah disana pun tidak memakai seragam sekolah seperti anak pada umunya. Mereka memakai baju bebas dan tidak memakai sepatu. Kelas nya pun digabung, tidak ada pemisahan antara kelas 1,2,3 dan seterusnya. Ketika saya disana saya lebih cenderung berinteraksi dengan siswa SMP. Saya iseng menanyakan kegiatan mereka diluar sekolah dan background mereka. Ternyata kebanyakan dari siswa disana adalah kuli bawang. Setelah pulang sekolah mereka bekerja sebagai tukang angkut bawang, bagi siswa perempuan, mereka bekerja menjual gorengan. saya jadi lumayan paham kenapa sekolah tersebut dijuluki sebagai sekolah bawang.

Sejak itu saya sangat bersyukur, karena alhamdulillah hingga sekarang saya bisa menikmati pendidikan hingga jenjang kuliah secara gratis. Masih banyak saudara-saudara kita yang masih bisa belum menikmati nikmatkan sebuah proses belajar.

Selain mengajar, ketika 17 Agustus 2017 kami mengadakan lomba sekaligus untuk mempererat keakraban kami dengan anak-anak sekolah bawang, pada saat itu kami tidak memiliki dana dan akhirnya kami memutuskan untuk patungan karena waktunya yang sangat mepet. Pada saat itu kami menggunakan aula yang tidak terpakai di asrama salah satu anggota kami. Mereka pun diangkut memakan taksi kuning menuju aula. Mereka sangat bersemangat. Ketika itu lomba yang dilombakan antara lain lomba mewarnai, maka kerupuk, estapet sedotan dll. Kegiatan pada hari itu sangat seru sekaligus mengharukan ketika melihat senyum canda tawa anak-anak sekolah bawang. 







Sejak itu saya saya sangat senang dengan kegiatan Agen Fkip mengajar. Saya lumayan aktif di Fkip Mengajar karena pada saat itu fkip mengajar adalah satu-satu nya kegiatan diluar kampus yang saya ikuti. Mungkin karena partisipasi saya di fkip mengajar,kak Ihsan ketua BEM fkip Unlam pada saat itu menunjuk saya dan 2 teman anggota lainnya untuk mengikuti lomba debat pendidikan di Bandung. Cerita selanjutnya bisa dilihat di blog saya sebelumnya tentang lomba ini.
Setelah setahun kepengurusan kak Ihsan di BEM, semua anggota fkip mengajar merasa kebingungan. Apakah fkip mengajar hanya samapai disini saya? Apakah fkip mengajar hanya sebuah program kerja yang tidak berkelanjutan? Setelah kami rapat, akhirnya kami menemukan solusi dimana kami mengusulkan kepada Dekan Fkip bahwa Fkip Mengajar ini menjadi sebuah UKM di lingkungan FKIP sehingga berkelanjutan.
Ternyata tidak mudah untuk membentuk UKM di lingkungan fakultas. Kami semua bersusah payah meyakinkan bahwa UKM ini akan sangat bermanfaat apalagi untuk mahasiswa keguruan.
Finally, setelah usaha,kerja sama dan doa kami, akhirnya Wakil Dekan bagian kemahasiswaan menyetujui adanya UKM baru di lingkungan Fkip Unlam yaitu UKM Fkip Mengajar.
Setelah mendapatkan persetujuan dari wadek kemahasiswaan, kami bersiap untuk mengadakan peresmian UKM ini. Kami pun membentuk konsep seminar dan workshop sekaligus promosi dan perekrutan anggota baru.
Akhirnya kami mendapatkan tanggal Sabtu, 17 Desember 2016 untuk mengadakan seminar dan workshop. Seminar Motivasi Pendidikan dengan tema “Menggali Inspirasi Dan Potensi Bersama Fkip Mengajar Untuk Banua” dengan pembicara Bu Atiek, Pak Nasrullah dan bersama para pengajar muda Indonesia Mengajar yang ditempatkan di Hulu Sungai Selatan, kak Darwin, kak Dikun dan Kak Dika.
Kuota peserta membludak dan overload. Kami sangat senang karena antusias mahasiswa Fkip sangat tinggi dalam mengikuti Seminar dan Workshop Motivasi Pendidikan. Setelah peresmian UKM Fkip Mengajar, kami membuka perekrutan anggota baru setelah selesai acara. Panitia memberikan formulir kepada para peserta yang ingin bergabung dengan Fkip Menagajar karena salah satu syarat mengikuti UKM ini adalah dengan mengikuti seminar tersebut.  Karena jumlah peserta yang kami batasi dan overload, banyak dari mahasiswa yang menginginkan untuk ikut Fkip Mengajar akhirnya panitia membuka gelombang ke2 pendaftaran UKM Fkip Mengajar. Para mahasiswa yang ingin mengikuti UKM ini diwajibkan untuk membuat essay, seleksi wawancara dan menyumbang buku.

Setelah mengikuti berbagai tahap gelombang pertama dan kedua, akhirnya terpilihlah 44 anggota baru dari ratusan yang medaftar. Karena keterbatasan jumlah anggota maka kami sangat meminta maaf kepada teman-teman yang masih belum beruntung mengikuti UKM ini.
Setelah terbentuk UKM Fkip Mengajar maka dibentuklah susunan kepengurusan dan departemen yang baru. UKM Fkip Mengajar memiliki 3 departemen yaitu departemen humas, departemen pengembangan diri, departemen pengabdian masyarakat. Entah kena angin apa wkwk akhirnya saya dipilih untuk menjadi kepala departemen pengabdian masyarakat. Awalnya saya ingin menolak karena saya sama sekali buta organisasi dan tidak memiliki pengalaman berorganisasi selama kuliah. Himpunan mahasiswa tingkat prodi saja saya tidak ikuti, tetapi kesempatan hanya datang satu sekali dengan lapang dada akhirnya saya terima amanah itu walaupun saya masih belum bisa membayangkan apa saja yang akan saya lakukan nanti, tapi saya terus belajar dengan teman-teman yang memang sudah berpengalaman  dalam berorganisasi.  Saya pun mulai menyusun program kerja. Program kerja yang saya susun ada 2 yaitu Fkip Mengajar dan Fkip Mengabdi.  Untuk program kerja Fkip mengajar, kegiatannya adalah mengajar selama 8 kali pertemuan di Sekolah Bawang karena sekolah bawang satu-satunya sekolah fillial di Banjarmasin setahu kami. Bukan hanya mengajar ilmu akademik biasa, tetapi saya mewajibkan setiap anggota untuk memberikan ilmu keterampilan yang bermanfaat setiap kali pertemuan seperti membuat kerajinan tangan. Kemudian program kerja kedua adalah Fkip Mengabdi, fkip mengabdi ini adalah sebuah pengabdian masyarakat yang InsyaAllah akan dilaksanakan di daerah Sungai Tabuk selama seminggu karena kami melihat banyak keterbatasan yang kami punya terutama dalam segi biaya dan pendamping kegiatan maka saya memutuskan untuk di daerah yang memang tidak terlalu jauh dari Banjarmasi dan hanya selama seminggu. Semoga program kerja ini akan terlaksana dan akan memberi kesan yang mendalam kepada anggota fkip mengajar.
Harapan saya untuk Fkip Mengajar adalah semoga fkip mengajar menghasilkan anggota yang peduli terhadap pendidikan dan berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat didaerah yang jauh dari fasilitas yang memadai di bidang pendidikan.

1 komentar:

  1. Sangat Menginspirasi Catatannya Zulfa
    Terima Kasih telah berkarya D FKIP Mengajar semoga ini menjadi amal unggulan kelak dan semoga memomen ini menjadi cerita yang akan selalu dikenang di masa yang akan datang

    BalasHapus