AGEN
FKIP MENGAJAR 2016
Pada
awal tahun 2016 ketika saya kuliah di di Aula FKIP 2, saya melihat sebuah
brosur yang terpajang di papan pengumuman, yaitu Dibuka Pendaftaran Agen Fkip
Mengajar. Fkip mengajar adalah salah satu program kerja dari BEM Fkip Unlam di
bidang pendidikan. Disana tertulis bahwa kegiatan dari fkip mengajar adalah
mengajar di sekolah bawang. Dimana sekolah bawang ini adalah sekolah fillial
yang kebanyakan dari muridnya adalah anak-anak yang kurang mampu dan sekolah
sambil bekerja.
Saat
itu saya masih duduk di semester 4. Dari SMP hingga SMA saya selalu aktif di
kegiatan sekolah. Saat SMP pun saya pernah menjabat sebagai ketua osis selama 2
periode. Ketika SMA saya lebih banyak mengembangkan diri saya di komunitas
daripada organisasi sehingga saya memutuskan tidak mengikuti osis saat masih
SMA.
Ketika
memasuki tahun ke 2 kuliah, saya mulai gerah karena bosan dengan status
“mahasiswa kupu-kupu” alias mahasiswa kuliah pulang kuliah pulang. Ketika
membaca brosur tersebut saya pun langsung mendaftar. Saya mulai mengisi
formulir dan mengikuti tes wawancara. Ketika diwawancara saya agak sedikit
gugup, karena belum memiliki publik speaking yang bagus. Saya hanya menjelaskan
betapa saya sangat tertarik dengan dunia pendidikan dan sosial. Salah satu
motivasi saya dalam memilih kuliah keguruan pun salah satunya adalah profesi
yang mengarahkan kita pada amal jariyah dan melatih kita untuk menjadi pribadi
yang bermanfaat.
Tibalah
pengumuman, finally....... Alhamdulillah saya diterima menjadi agen fkip
mengajar dari ratusan mahasiswa yang mendaftar. Saya sangat bahagia. Saya
sangat bersemangat karena akhirnya saya memiliki kesibukan diluar kuliah,
karena prinsip saya adalah “lebih baik sibuk daripada nganggur”. Prinsip itu
selalu saya pegang, tentunya makna sibuk disini adalah sibuk yang bermanfaat
bukan hanya menghabiskan waktu.
Sebelum
terjun mengajar, kami dibekali beberapa materi pengembangan diri tentang cara
mengajar, publik speaking, motivasi dll
Ketika
itu mahasiswa yang diterima sekitar 50an, kami dibagi menjadi 8 kelompok.
Setiap kelompok mendapatkan kesempatan 1 hari di hari sabtu untuk mengajar dan
menghandle kelas. Untuk minggu berikutnya bisa saja datang untuk menjadi
volunteer.
Ketika
hari pertama, saya ikut ke sekolah bawang sebagai volunteer. Baru masuk ke
dalam kelas, mata saya sudah mulai menjatuhkan tetesan air mata. Baru kali ini
saya terjun langsung ke sekolah yang memang kurang dalam segi fasilitas.
Sekolah bawang ternyata memiliki nama asli SDN Filial mawar 2. Sekolahnya terletak
didalam pasar lima Banjarmasin. Bukan seperti sekolah pada umunya. Sekolah ini
hanya seperti sebuah kelas dan memiliki satu sekat pemisah antara siswa SD dan
SMP. Anak-anak yang bersekolah disana pun tidak memakai seragam sekolah seperti
anak pada umunya. Mereka memakai baju bebas dan tidak memakai sepatu. Kelas nya
pun digabung, tidak ada pemisahan antara kelas 1,2,3 dan seterusnya. Ketika
saya disana saya lebih cenderung berinteraksi dengan siswa SMP. Saya iseng
menanyakan kegiatan mereka diluar sekolah dan background mereka. Ternyata
kebanyakan dari siswa disana adalah kuli bawang. Setelah pulang sekolah mereka
bekerja sebagai tukang angkut bawang, bagi siswa perempuan, mereka bekerja
menjual gorengan. saya jadi lumayan paham kenapa sekolah tersebut dijuluki
sebagai sekolah bawang.
Sejak
itu saya sangat bersyukur, karena alhamdulillah hingga sekarang saya bisa
menikmati pendidikan hingga jenjang kuliah secara gratis. Masih banyak
saudara-saudara kita yang masih bisa belum menikmati nikmatkan sebuah proses
belajar.
Selain
mengajar, ketika 17 Agustus 2017 kami mengadakan lomba sekaligus untuk
mempererat keakraban kami dengan anak-anak sekolah bawang, pada saat itu kami
tidak memiliki dana dan akhirnya kami memutuskan untuk patungan karena waktunya
yang sangat mepet. Pada saat itu kami menggunakan aula yang tidak terpakai di
asrama salah satu anggota kami. Mereka pun diangkut memakan taksi kuning menuju
aula. Mereka sangat bersemangat. Ketika itu lomba yang dilombakan antara lain
lomba mewarnai, maka kerupuk, estapet sedotan dll. Kegiatan pada hari itu
sangat seru sekaligus mengharukan ketika melihat senyum canda tawa anak-anak
sekolah bawang.
Sejak
itu saya saya sangat senang dengan kegiatan Agen Fkip mengajar. Saya lumayan
aktif di Fkip Mengajar karena pada saat itu fkip mengajar adalah satu-satu nya
kegiatan diluar kampus yang saya ikuti. Mungkin karena partisipasi saya di fkip
mengajar,kak Ihsan ketua BEM fkip Unlam pada saat itu menunjuk saya dan 2 teman
anggota lainnya untuk mengikuti lomba debat pendidikan di Bandung. Cerita
selanjutnya bisa dilihat di blog saya sebelumnya tentang lomba ini.
Setelah
setahun kepengurusan kak Ihsan di BEM, semua anggota fkip mengajar merasa
kebingungan. Apakah fkip mengajar hanya samapai disini saya? Apakah fkip mengajar
hanya sebuah program kerja yang tidak berkelanjutan? Setelah kami rapat,
akhirnya kami menemukan solusi dimana kami mengusulkan kepada Dekan Fkip bahwa
Fkip Mengajar ini menjadi sebuah UKM di lingkungan FKIP sehingga berkelanjutan.
Ternyata
tidak mudah untuk membentuk UKM di lingkungan fakultas. Kami semua bersusah
payah meyakinkan bahwa UKM ini akan sangat bermanfaat apalagi untuk mahasiswa
keguruan.
Finally,
setelah usaha,kerja sama dan doa kami, akhirnya Wakil Dekan bagian
kemahasiswaan menyetujui adanya UKM baru di lingkungan Fkip Unlam yaitu UKM
Fkip Mengajar.
Setelah
mendapatkan persetujuan dari wadek kemahasiswaan, kami bersiap untuk mengadakan
peresmian UKM ini. Kami pun membentuk konsep seminar dan workshop sekaligus
promosi dan perekrutan anggota baru.
Akhirnya
kami mendapatkan tanggal Sabtu, 17 Desember 2016 untuk mengadakan seminar dan
workshop. Seminar Motivasi Pendidikan dengan tema “Menggali Inspirasi Dan
Potensi Bersama Fkip Mengajar Untuk Banua” dengan pembicara Bu Atiek, Pak
Nasrullah dan bersama para pengajar muda Indonesia Mengajar yang ditempatkan di
Hulu Sungai Selatan, kak Darwin, kak Dikun dan Kak Dika.
Kuota
peserta membludak dan overload. Kami sangat senang karena antusias mahasiswa
Fkip sangat tinggi dalam mengikuti Seminar dan Workshop Motivasi Pendidikan.
Setelah peresmian UKM Fkip Mengajar, kami membuka perekrutan anggota baru
setelah selesai acara. Panitia memberikan formulir kepada para peserta yang
ingin bergabung dengan Fkip Menagajar karena salah satu syarat mengikuti UKM
ini adalah dengan mengikuti seminar tersebut. Karena jumlah peserta yang kami batasi dan
overload, banyak dari mahasiswa yang menginginkan untuk ikut Fkip Mengajar
akhirnya panitia membuka gelombang ke2 pendaftaran UKM Fkip Mengajar. Para
mahasiswa yang ingin mengikuti UKM ini diwajibkan untuk membuat essay, seleksi
wawancara dan menyumbang buku.
Setelah
mengikuti berbagai tahap gelombang pertama dan kedua, akhirnya terpilihlah 44
anggota baru dari ratusan yang medaftar. Karena keterbatasan jumlah anggota
maka kami sangat meminta maaf kepada teman-teman yang masih belum beruntung
mengikuti UKM ini.
Setelah
terbentuk UKM Fkip Mengajar maka dibentuklah susunan kepengurusan dan
departemen yang baru. UKM Fkip Mengajar memiliki 3 departemen yaitu departemen
humas, departemen pengembangan diri, departemen pengabdian masyarakat. Entah
kena angin apa wkwk akhirnya saya dipilih untuk menjadi kepala departemen
pengabdian masyarakat. Awalnya saya ingin menolak karena saya sama sekali buta
organisasi dan tidak memiliki pengalaman berorganisasi selama kuliah. Himpunan
mahasiswa tingkat prodi saja saya tidak ikuti, tetapi kesempatan hanya datang
satu sekali dengan lapang dada akhirnya saya terima amanah itu walaupun saya
masih belum bisa membayangkan apa saja yang akan saya lakukan nanti, tapi saya
terus belajar dengan teman-teman yang memang sudah berpengalaman dalam berorganisasi. Saya pun mulai menyusun program kerja.
Program kerja yang saya susun ada 2 yaitu Fkip Mengajar dan Fkip Mengabdi. Untuk program kerja Fkip mengajar, kegiatannya
adalah mengajar selama 8 kali pertemuan di Sekolah Bawang karena sekolah bawang
satu-satunya sekolah fillial di Banjarmasin setahu kami. Bukan hanya mengajar
ilmu akademik biasa, tetapi saya mewajibkan setiap anggota untuk memberikan
ilmu keterampilan yang bermanfaat setiap kali pertemuan seperti membuat
kerajinan tangan. Kemudian program kerja kedua adalah Fkip Mengabdi, fkip
mengabdi ini adalah sebuah pengabdian masyarakat yang InsyaAllah akan
dilaksanakan di daerah Sungai Tabuk selama seminggu karena kami melihat banyak
keterbatasan yang kami punya terutama dalam segi biaya dan pendamping kegiatan
maka saya memutuskan untuk di daerah yang memang tidak terlalu jauh dari
Banjarmasi dan hanya selama seminggu. Semoga program kerja ini akan terlaksana
dan akan memberi kesan yang mendalam kepada anggota fkip mengajar.
Harapan
saya untuk Fkip Mengajar adalah semoga fkip mengajar menghasilkan anggota yang
peduli terhadap pendidikan dan berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat didaerah
yang jauh dari fasilitas yang memadai di bidang pendidikan.






Sangat Menginspirasi Catatannya Zulfa
BalasHapusTerima Kasih telah berkarya D FKIP Mengajar semoga ini menjadi amal unggulan kelak dan semoga memomen ini menjadi cerita yang akan selalu dikenang di masa yang akan datang